Detail Cantuman

Penggunaan "#dukungbersama" merupakan kegiatan yang diiniasasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) di media sosial dalam upaya pemerintah menggelorakan semangat Asian Games 2018 di hati masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh konten Instagram tentang kegiatan Asian Games 2018 pada akun @motorbaik terhadap antusiasme masyarakat (survei pada followers akun Instagram @motorbaik). Dipilihnya pengikut akun Instagram komunitas @motorbaik sebagai responden, karena komunitas motorbaik merupakan komunitas yang menjadi mitra Kominfo dalam menyukseskan Asian Games 2018 lewat akun Instagram mereka @motorbaik.

Penelitian ini menggunakan Teori Perencanaan Komunikasi dan Teori Stimulus Response, dimana kedua teori di atas menjelaskan bagaimana suatu pesan atau konten harus direncanakan dan dikemas dengan baik sebelum dipublikasikan ke masyarakat luas. Selain untuk memberikan stimulus agar masyarakat sadar dengan apa yang kita sampaikan, tapi di sisi lain juga diharapkan dari pesan yang kita sampaikan bisa mengubah perilaku orang tersebut, yang awalnya tidak tahu menjadi tahu.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survei. Data diperoleh melalui kuisoner yang disebar kepada 100 pengikut akun Instagram komunitas @motorbaik.

Penelitian ini menunjukkan t hitung sebesar 20.919 sedangkan nilai t tabel adalah 1,66055, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai t hitung > t tabel atau 20.919 > 1,66055, penjabaran tersebut menyatakan bahwa Ho ditolak Ha diterima. Artinya terdapat hubungan atau terdapat pengaruh antara konten Instagram tentang kegiatan Asian Games 2018 pada akun @motorbaik terhadap antusiasme masyarakat (survei pada followers akun Instagram @motorbaik), dengan nilai korelasi 0,904 yang berarti hubungan antara kedua variabel sangat tinggi. Nilai koefesien determinasi sebesar 82%, menandakan variabel antusiasme masyarakat di akun Instagram komunitas @motorbaik adalah kontribusi dari variabel konten Instagram. Sedangkan sisanya sebesar 18% (100%-14%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.